Sambut Kampanye Damai 2019, Ustadz Ali Beserta Umat Islam Surakarta Gelar Deklarasi dan Siap Jaga Kondusifitas

oleh -712 Dilihat

Surakarta – Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta bersama seluruh umat Islam di Surakarta menggelar deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 di Markas Juba Rescue Ponpes Ta’mirul Islam Surakarta, Jumat (11/1/2019).

Mereka berkomitmen untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Serta mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh terhadap provokasi, hoaks dan isu SARA guna menjaga kedamaian hidup bermasyarakat dan beragama.

“Kami berpartisipasi menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, demi perdamaian di wilayah Surakarta,” ungkap Pengasuh Ponpes Takmirul Islam Ustadz Ali Naharusurur. 

Lebih lanjut, Ulama Surakarta itu juga berpesan agar jemaahnya bisa saling menghormati pilihan masing-masing umat sebagai bentuk partisipasi menjaga Kampanye Damai pada Pemilu 2019. Pihaknya juga siap menjadi garda terdepan dalam mengajak seluruh lapisan masyarakat guna mendukung kampanye damai pada Pemilu 2019.

“Mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan persoalan demi terselenggaranya kampanye damai dan bermartabat,” seru dia yang diikuti ratusan jamaah yang hadir.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga digelar acara doa bersama dan silahturahmi dalam rangka Pemilu 2019 bertema “Silaturahmi Umat Islam Surakarta dalam rangka mendukung Kampanye Damai Pemilu 2019 sebagai wujud Uswatun Hasanah”.

Ustadz Ali melanjutkan pihaknya memiliki harapan tinggi dan terus mendoakan agar bangsa ini bisa menjaga pesta demokrasi dalam keadaan kondusif. Serta memastikan akan terus bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk menjaga kamtibmas jelang Pemilu 2019. Dia juga mendoakan agar para pemimpin negeri ini bisa menjadikan bangsa yang adil dan makmur. 

“Mari doakan juga agar bangsa ini selamat dari pihak-pihak yang mau memecah belah bangsa dan mengadu domba bangsa ini,” ucapnya.

Lebih jauh, Ustadz Ali juga mengharapkan agar rakyat Indonesia khususnya warga Surakarta untuk berperan aktif membantu pihak Kepolisian dalam menjaya keamanan dilingkungannya masing-masing. Dan terpenting tidak terpengaruh dengan hasutan, provokasi isu sara maupun hoaks yang kian menjamur di Indonesia.

“Kita perlu sadari bahwa Kepolisian tidak akan mampu untuk mengembang keamanan secara keseluruhan, jumlah mereka sedikit maka kita harus bergerak membantu mengamankan kondisi di tengah masyarakat,” tambah dia.

Dia mengingatkan sekali lagi agar perbedaan pilihan politik tidak perlu diributkan kembali. Ustadz Ali mengibaratkan sekeluarga yang makan bersama ada yang mau mengambil lauk tempe karena dia suka tempe, ada juga yang mengambil lauk tahu karena dia suka tahu. Jadi beda-beda pilihannya.

“Jangan sampai hanya gara-gara pilihan politik beda kita jadi ribuut. Kita berdoa agar tidak ada perpecahan, semoga pihak yang suka menebar kebohongan alias hoaks mendapatkan hidayatnya. Jika tdk bisa mendapatkan hidayah maka biar segera dikirim ke neraka,” pungkasnya.