Bukan Lagi Anak Tiri, Rakyat Papua Lebih Sejahtera di Era Jokowi

oleh -756 Dilihat

JOGJA – Prestasi Presiden Jokowi kembali dipuji rakyat Papua dalam melakukan pembangunan infrastruktur di tanah Papua. Apresiasi itu muncul dari Koordinator Kelompok Waropen Biak Serui (Wabiser) Yogyakarta John Telis Msen. 

John mengaku takjub atas keberhasilan yang dilakukan oleh Jokowi dalam membenahi dan mengubah bumi Cenderawasih ke arah yang lebih baik.

“Pak Jokowi ini sudah sangat luar biasa sekali, saking banyaknya saya sampai bingung yang harus saya katakan,” ungkap John, hari ini.

Dia menjelaskan, rakyat merasakan betul hasil pembangunan era Jokowi kali ini. Rakyat Papua tidak lagi dikucilkan dan pihaknya merasa bangga dan menjadi dihargai sebagai warga negara Indonesia. Katanya, wujud nyata dan fakta bukan hoax adalah jalan Trans Papua ke berbagai Kabupaten.

“Yang tadinya kita tempuh dengan beberapa malam kini hanya beberapa jam saja. Itu yang sangat kelihatan sekali. Semua harga BBM juga sudah mulai rata, meskipun ada beberapa yang belum sama,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Asrama Mahasiswa Papua Waropen Yogyakarta Demianus Maniburi menyebut diera Jokowi Papua tidak lagi jadi ‘anak tiri’. Jokowi memberi bantuan dan perhatian asupan gizi bagi rakyat Papua. 

“Ini sejarah, baru ada Prssiden Indonesia yang paling sering mengunjungi tanah Papua. Bersyukur bangsa Indonesia telah dianugerahi sosok pemimpin yang begitu merakyat dan peduli. Tidak cuma peduli, namun beliau juga sosok yang penyabar dan rendah hati,” jelasnya.

Demianus menambahkan bahwa figur Jokowi sangat dibutuhkan oleh negeri ini. Ia berdoa Jokowi bisa terpilih kembali di Pilpres 2019. 

“Teruslah bekerja pak Presiden. Teruslah bekerja dalam iringan do’a rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Pemerintah Daerah Perhatikan Nasib Mahasiswa Papua, Jangan Cuek Soal Bantuan untuk Asrama

Disisi lain John berharap pimpinan Pemerintahan Daerah Biak maupun Pemda lainnya di Papua bisa mengikuti jejak Jokowi yang peduli terhadap rakyat Papua. Khususnya peduli dalam hal bantuan terhadap mahasiswa Papua yang ada di Yogjakarta.

“Di Jogja saya adalah senioritas dari mahasiswa yang dari daerah papua dan di Jogja saya mengurus adik-adik saya semua. Yang dikeluhkan selama 12 tahun ini dari pemerintah Kabupaten itu tidak memperhatikan seperti asrama yang katanya adalah aset Pemda dan nyatanya selama ini kami tidak pernah menerima bantuan. Misalnya seperti dana apapun kami tidak pernah menerima,” terang John.

“Akhirnya kami hanya bahu membahu untuk menutup kekurangan,” kata dia lagi.

Ia meminta agar pemerintah Kabupaten memperhatikan mahasiswa Papua yang tinggal di asrama. 

“Jika tidak juga maka kami mohon kepada pemerintah pusat agar memperhatikan dan menegur langsung,” pungkasnya.