JAKUT – Kelompok pemuda multi etnis khususnya Ambon, Papua, Alor, Jawa, Sunda, Manado yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Tanah Merah berkomitmen menjaga situasi kondusif pasca pelaksanaan Pilpres 2019.
“Kepada semua pihak untuk merajut kembali tali silaturahmi antara pemuda dan masyarakat Tanah Merah,” kata Heri Botak, saat kegiatan silaturahmi di kediamannya, Senin (6/5/2019).
Lebih lanjut, Heri Botak menyatakan walaupun berbeda pilihan dan pandangan politik, itu tidak jadi soal karena tetap warga Indonesia. Katanya, jiwa tetap NKRI, dan demi menjaga keutuhan negara dan bangsa, mari bersama-sama berkomitmen untuk berusaha bertanggung jawab atas situasi lingkungan agar tetap aman dan kondusif.
“Apabila nanti muncul aksi atau konflik menyikapi hasil Pilpres tanggal 22 Mei 2019, kita tidak usah terjebak atau ikut-ikutan. Kita sudah tahu harus bersikap seperti apa,” katanya.
Lebih jauh, dia berpesan agar masyarakat tetap fokus melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti biasa, tidak usah terprovokasi karena jelas itu tidak lebih dari pola yang dimainkan oleh para elit politik untuk mencapai tujuannya.
“Tidak ada untungnya buat kita,” pungkasnya.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan sesi photo bersama seluruh perwakilan pemuda yang hadir dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Stop Provokasi & Politik Pecah Belah, Mari Kita Jaga Keutuhan NKRI, Komunitas Masyarakat Tanah Merah”.