Stop Picu Konflik, Pengasuh Ponpes Al Madinah Tolak Gerakan People Power

oleh -136 Dilihat

JAKARTA – Pengasuh Pondok Pesantren Al Madinan Habib Umar bin Ahmad Al Muthohar mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh isu negatif pasca Pilpres 2019. Pasalnya, situasi jelang pengumuman hasil Pilpres oleh KPU terus meningkat diwarnai dengan munculnya berbagai menuver politik yang dilakukan oleh BPN dan kelompok pendukungnya.

Diantaranya adalah klaim kemenangan secara sepihak, ajakan untuk melakukan people power, beberapa kali kegiatan syukuran kemenangan, mendorong isu kecurangan Pilpres yang terstruktur masif dan sistematis sampai dengan tuntutan untuk diskualifikasi pasangan 01. Dan yang masih menjadi perhatian adalah ajakan people power yang berujung pada tindakan makar. Sehingga kondisi tersebut kemudian memicu pro dan kontra di masyarakat.

“Seharusnya ketika Pilpres telah dilaksanakan seluruhnya kembali seperti sedia kala, tidak ada lagi saling hujat, provokasi dan saling serang,” ungkap Habib Umar, hari ini.

Lebih lanjut, Habib Umar mengajak umat Islam untuk kembali membangun ukhuwah Islamiyah, tidak ada lagi pendukung 01 dan 02 semuanya sama yaitu warga negara Indonesia. Selain itu, Habib Umar berpesan agar momentum bulan Ramadhan seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meredam situasi agar tidak terus berkembang ke arah konflik.

“Tidak perlu lagi muncul aksi yang sifatnya provokatif dan memicu konflik. Ketika muncul temuan kecurangan jelas kita telah sepakat bahwa jalur telah disediakan untuk menuntut hal itu yaitu melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Semuanya telah diatur dan mari kita taati aturan yang telah disepakati bersama,” jelasnya.

Pihaknya berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang terkait hasil Pemilu 2019.

“Masyarakat harus bersama-sama menciptakan situasi kondusif dan fokus beribadah bagi umat Islam,” tandasnya.