JAKARTA – Kelompok massa tergabung dalam Aktivis Gugat Novel Baswedan (AGN) kembali menggelar aksi super damai saat sidang kasus Novel Baswedan di PN Jakarta Utara, Kamis 4 Juni 2020.
Dalam aksinya, massa AGN menyoroti kejanggalan jalannya persidangan dengan membandingkan sikap kesatria antara terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dengan penyidik KPK Novel Baswedan dalam menghadapi kasusnya.
“Rahmat Kadir lebih gentle dan kesatria berani hadapi kasusnya di Persidangan. Dibanding Novel Baswedan lebih pengecut dan kelakuannya gak ketulungan, tak berani hadapi kasus lamanya kasus sarang burung walet,” tegas Koordinator aksi Heri.
Lebih lanjut, Heri mengatakan dengan aksi yang mereka gelar hari ini bisa menjadi cambuk atau sentilan untuk Novel Baswedan agar mempertanggung jawabkan kelakuannya dalam kasus dugaan penganiayaan sarang burung walet.
“Semoga saja Novel Baswedan hari ini tidak bisa tidur nyenyak. Dihantui dengan dosa-dosa lamanya dan bisa bertanggung jawab,” kata Heri.
Lebih jauh, Heri bersama aktivis lainnya mengaku tidak henti-hentinya berdoa agar Novel Baswedan diberikan hidayah untuk kembali ke jalan yang benar.
“Setiap aksi kami berdoa, semoga Allah SWT memberi hidayah kepada beliau untuk kembali ke jalan yang benar. Dan bersiap membuka kasus lamanya sarang burung walet,” sebutnya.
Heri memastikan reaksi Novel Baswedan yang cenderung acuh dan ogah untuk menghadapi kasus sarang burung walet justru berbuah kecaman publik tanah air. Selain itu, sikap kesatria Novel masih jauh dari harapan publik.
“Kami selalu pantau setiap persidangan, dan hasilnya NOL besar. Tidak tergugah sama sekali Novel Baswedan untuk bersikap kesatria. Jangan sampai aksi protes ke Novel untuk bertanggung jawab ini semakin banyak dan meluas,” pungkasnya.