Jakarta — Dalam rangka menyambut Hari HAM Internasional serta mereduksi potensi kerawanan sosial akibat menguatnya polemik isu HAM di ruang publik, Ketua Poros Milenial Revolusi (PMR), Israel Theoliaur Bothmir, menyampaikan pernyataan resmi untuk menjaga ruang diskursus tetap konstruktif, objektif, dan tidak memicu polarisasi di tengah masyarakat.
Israel menegaskan bahwa dinamika isu HAM belakangan ini harus direspons secara sehat, dengan tetap mengedepankan literasi, klarifikasi data, dan dialog yang terbuka. Menurutnya, generasi muda memiliki peran penting sebagai penjaga keseimbangan narasi dan penolak provokasi, terutama menjelang momentum peringatan HAM yang sering dimanfaatkan kelompok tertentu untuk mendorong opini ekstrem dan memecah belah.
“PMR mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya kaum muda, untuk berhati-hati dalam menyerap informasi terkait isu HAM. Jangan sampai ruang digital kita dipenuhi hoaks, framing sepihak, dan agitasi yang berpotensi menimbulkan gesekan sosial,” tegas Israel. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat sipil, pemerintah, dan aparat penegak hukum dalam memastikan isu HAM dibahas dengan perspektif komprehensif, serta menjauh dari upaya politisasi yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai organisasi kepemudaan, PMR berkomitmen berperan aktif menciptakan ruang dialog yang damai, mendorong edukasi HAM yang berimbang, dan menolak segala bentuk provokasi yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
“Momentum Hari HAM Internasional harus menjadi waktu untuk memperkuat solidaritas sosial, bukan memperbesar jarak antarkelompok,” tutupnya dalam rilis tersebut.





