Surabaya – Seolah jenuh dengan situasi politik pasca pencoblosan 17 April 2019 lalu, dimana masing-masing kontestan baik pileg maupun pilpres melakukan pengkondisian klaim kemenangan di sertai mosi tidak percaya penyelenggara Pemilu membuat situasi politik semakin memanas dan berdampak psikoligis ditengah masyarakat yang dapat mengakibatkan perselisihan hingga pertikaian.
Melihat kondisi tersebut, didepan pintu masuk kebun binatang Surabaya, Komunitas Peduli Indonesia melakukan seruan agar masyarakat dan elit politik tidak memprovokasi masyarakat dan bersama-sama menunggu hasil penghitungan resmi KPU.
Komunitas Peduli Indonesia mengajak masyarakat untuk berani melawan dan menolak ajakan yang membuat disintegrasi sesama anak negeri agar tercipta kembali kerukunan tanpa melihat perbedaan pilihan politik.
Koordinator aksi Komunitas Peduli Indonesia M. Zainurroziqin mengambil sikap bahwa organisasi yang dipimpinnya akan menjadi garda terdepan melawan gerakan-gerakan yang inkonstitusional yang mengarah dan berdampak kepada perpecahan dan perselisihan di masyarakat dan jangan mengintervensi penyelenggara Pemilu.
“Kami siap jadi garda terdepan melawan gerakan yang inkonstitusional dan mencoba mengintervensi penyelenggara Pemilu baik KPU, Bawaslu dan DKPP,” tukasnya.