SUKABUMI – Tahapan Pesta demokrasi telah dilewati meskipun bola panas sengketa Pilpres saat ini bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK), namun masyarakat Indonesia menginginkan iklim percaturan politik kembali semula yakni suasana yang menyejukkan.
Terlebih, masih dimomentum hari Raya Idul Fitri ini, berbagai pihak pun menyarankan agar semua masyarakat Indonesia bisa kembali fitri dalam bingkai NKRI. Sekretaris Diskominfo Kota Sukabumi Deni sependapat agar tidak ada lagi kubu-kubuan baik kubu 01 dan 02.
“Sudah saatnya kita kembali kepada 03 yaitu persatuan Indonesia,” ungkap Deni.
Hal itu mengemuka dalam acara silaturahmi dan halal bihalal bertemakan “Melalui Silaturahmi dan Halal Bihalal, Kita Kembali Fitri Dalam Bingkai NKRI” di Ponpes Miftahussa’adah, Jl. Raya Sukaraja-Sukabumi, Sukamanah, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, 20 Juni 2019.
Turut hadir para tokoh diantaranya Prof. Dr. KH. Fajar Laksana (Akademisi / Pimpinan Museum Sejarah Islam Prabu Siliwangi), KH. Idin Taufiq (Perwakilan MUI Kota Sukabumi), Deni (Sekretaris Diskominfo Kota Sukabumi), dan Iman R. (Kasat Binmas).
Deni melanjutkan pihaknya terus mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap mewaspadai peredaran berita bohong di penghujung proses Pemilu ini. Kata dia, sekarang terdapat peribahasa baru, sebelumnya “Mulutmu Harimaumu, sekarang berubah menjadi “Jarimu Harimaumu”. Katanya, hoaks saat ini telah menjadi ancaman baru bagi Indonesia karena dapat mempengaruhi secara massal dengan waktu singkat dan biaya yang murah, menjadi alat propaganda untuk mengadu domba dan memicu perang saudara.
“Maka dari itu, diharapkan kepada masyarakat untuk tidak mudah asal sharing konten yang diperoleh di media sosial, lakukanlah saring sebelum sharing. Kemudian, lakukan cek dan re cek kebenaran berita, dan ikut membantu dalam menyebarkan konten-konten positif dalam rangka mendukung pembangunan Indonesia,” jelasnya.
Dia pun memberikan kiat-kiat menghindari hoaks, yaitu jangan mudah terprovokasi, jangan mudah menyebarkan berita sebelum mengetahui kebenaran.
“Juga perbanyak membaca untuk literasi kita,” kata dia.
Ditempat yang sama perwakilan MUI Kota Sukabumi KH. Idin Taufiq mengapresiasi pihak penyelenggara yang memfasilitasi agenda silaturahmi dan halal bihalal demi bersatunya kembali persatuan dan kesatuan khususnya untuk warga Sukabumi.
“Acara ini patut diacungi jempol. Semoga kedepan kita bisa mengambil hikmahnya dan mendapat diridhoi oleh Allah SWT,” bebernya.
Sementara itu, Akademisi yang juga Pimpinan Museum Sejarah Islam Prabu Siliwangi Prof. Dr. KH. Fajar Laksana mendoakan pimpinan negeri ini yakni Presiden, Gubernur beserta jajaran Pemerintah Jawa Barat, agar diberikan kesehatan dan kelancaran sehingga dapat bekerja untuk rakyat secara jujur dan adil.
“Tali silaturahmi harus terus dijaga, jangan beda pilihan kita terpecah belah,” pungkasnya.