Resmi Meluncur, BM400 Digital Learning Bakal Mudahkan Guru Berinovasi di Era Teknologi Pembelajaran

oleh -580 Dilihat

JAKARTA – Guru merupakan figur sentral, di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah. Fungsi guru sebagai pendidik memegang peran yang sangat pendting bagi kemajuan bangsa. Secara garis besar ada fungsi guru sebagai administrator dan penggerak belajar. Sebagai penggerak belajar, guru hendaknya dapat melakukan perubahan-perubahan kecil yang dimulai dari ruang kelas tanpa menunggu komando.

Guru diharapkan berdaya untuk melakukan inisiatif sendiri, Sejalan dengan kemajuan teknologi inform, ketangguhan guru semakin mendapatkan tantangan. Karena itu seminar ini bermaksud untuk menyamakan pemahaman bersama agar dapat dijadikan rujukan untuk berkarya di setiap sekolah para pesesertanya.

Seminar berlangsung pada Sabtu, 7 Maret 2020 bertempat di auditorium SMA Bakti Mulya 400 dengan tema Guru Penggerak Di Era Digital. Acara tersebut berlangsung meriah dihdiri oleh lebih dari tigaratus peserta terdiri dari para pendidik dan pimpinan sekolah di Jakarta dan sekitarnya.

Seminar ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari narasumber tentang kebijakan dan antisipasi perubahan kebijakan pendidikan. Selain itu agar guru mendapatkan wawasan pentingnnya melakukan inovasi dan menerapkan teknologi pembelajaran.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB berakhir pukul 11.30 WIB. Kegiatan dibuka dengan pemacaan kalam ilahi, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bakti Mulya 400 oleh tim paduan suara siswa. Selain itu tim padua suara juga membuat atraksi memukau saat membawakan gerak dan lagu Bungong Jeumpa sehingga para peserta standing applause sebagai tanda apresiasi.

Selanjutnya acara diikuti dengan sambutan selamat datang oleh Ketua Pelaksana Harian (KPH) YBKSP Bakti Mulya 400, Dr Sutrisno Muslimin, M.Si.

Acara yang secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Dr. H. Saefullah, M.Pd. pada acara pembukaan tersebut juga peresmian (launching) BM400 Digital Learning. Dengan peresmian tersebut Sekolah Bakti Mulya 400 mulai tahun pelajaran 2020/2021 menerapkan digital learning dan inovasi pembelajaran berbasis digital. Tiap siswa akan belajar dengan perangkat digital yang dikelola guru professional. Dengan perangkat digital, siswa akan mudah mengakses sumber belajar yang sudah ada di dalamnya. Guru juga dapat mengontrol aktivitas siswa dengan mengunci aplikasi lain yang mengganggu belajar siswa. Sehingga siswa tetap fokus untuk berkreasi, berkolaborasi dan mengkomunikasikan hasil belajar dengan gembira.

Untuk menerapkan hal tersebut Sekolah Bakti Mulya 400 bekerjasa sama dengan pihak Apple Education. Karena itu pada forum tersebut sekaligus ditanda tangani kesepakatan kerjasama yang dilakukan oleh Ketua Pelaksana Harian Sekolah Bakti Mulya 400, Dr Sutrisno Muslimin, M.Si. dengann Story-i Apple Premium Reseller, Cynthia Christine, S.I.A. SE.

Agar peserta seminar mendapatkan informasi kebijakan yang mutakhir, Kegiatan tersebut menghadirkan keynote speaker Nahdiana, S.Pd., M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Selain menyampaiakan visi dan misi program pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana juga memberikan sajian tentang prinsip sekolah yang menyenangkan. Adapun prinsip tersebut terdiri dari empat yaitu semua ikut terlibat, pembelajaran yang relevan dengan kehidupan, pembelajaran dengan ragam pilihan tantangan dan pembelajaran yang bermakna.

Dua pembicara lainnya dalam seminar tersebut adalah Sri Nurhidayah, SH, M.Si. membawakan materi Peran Guru Penggerak untuk Perubahan di Sekolah dan Zulfikar Alimuddin, B.Eng.MM. menyampaikan materi Guru Penggerak di Era Teknologi Informasi.

Menurut Sri Nurhidayah, setidaknya ada dua hal yang penting untuk dilakukan untuk menigkatkan peran agar guru menjadi penggerak di sekolah. Pertama adalah fokus pendidikan sekolah kepada kesejahteraan, keseharan dan kebahagiaan siswa. Kedua, peningkatan profesi guru.

Sedangkan menurut Zulfikar Alimuddin, ada lima hal yang perlu dimiliki untuk menjadi guru penggerak yaitu alasan/ misi, kompetensi, lingkungan/ komunitas dukungan keluarga dan dukungan organisasi.