JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini menyerahkan 40.172 sertifikat tanah kepada masyarakat Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/1/2019). Pemberian sertifikat tanah yang kesekian kalinya itu pun menyambut antusias dan dipuji publik.
Koordinator Kelompok Orang Waras & Sadar – Pilih Jokowi (KORSA – PJ) Ahmad Ali pun mengkritisi pihak-pihak yang menyinyir kebijakan tersebut. Ali pun menyarankan agar pihak tersebut untuk bangun dari tidurnya.
“Bangun tidur dulu, jangan pakai kacamata kuda lah melihatnya, rakyat sangat puas dengan langkah nyata Jokowi dalam pembagian sertifikat tanah. Apa jangan-jangan yang sebut bohong dan nyinyir ini rabun,” terang Ali.
Hal itu mengemuka saat diskusi bertema “Rakyat Puas Sertifikat Gratis, Jokowi Sangat Memahami Reforma Agraria” di Mie Aceh Cikini Menteng, Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Lebih lanjut, Ali bersyukur dengan langkah Jokowi yang sangat peduli dengan rakyat kecil sebab rakyat bisa tenang dengan sertifikat yang dipegangnya. Kata dia, persoalan agraria merupakan suatu keharusan untuk diperbaiki setelah sudah lama bias bahkan tidak diperdulikan hingga capitalis global menguasai pada Orde Baru. Maka patut berbangga dengan Jokowi, yang hendak menaklukannya dan mengembalikan agraria untuk kesejahteraan rakyat sesuai mandat UUD dan cita-cita proklamator bangsa.
“Jokowi sangat memahami apa yang namanya reforma agraria,” ucap Ali.
Sementara itu, Presiden KSBSI Mudhofir memastikan bahwa kebijakan Jokowi soal Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86/2018 tentang Reforma Agraria yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo pada 24 September 2018 mendapatkan apresiasi rakyat. Kata dia, kebijakan tersebut sangat menyentuh lapisan ke bawah.
“Presiden Jokowi beri terobosan dan sangat berani,” kata Mudhofir.
Pentolan Buruh ini mensinyalir ada pihak lawan yang ingin mendelegitimasi kebijakan pemerintahan Jokowi terutama pemberian sertifikat gratis.
“Ini fakta dan nyata bahwa Jokowi melakukan tindakan kerja konkret bukan hoax. Ini ada faktor like dan dislike saja jadi pihak sebelah mencoba mendelegitimasi soal sertifikat gratis,” tambah dia.
“Mereka mencoba menutupi berbagai berita bohong yang sudah mulai menggerus suara pihak lawan Jokowi. Jadi apapun dilakukan, logika menjadi dibolak-balik, jadi apa yang dilakukan Jokowi pasti buruk,” kata dia Mudhofir lagi.
Ditempat yang sama, Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara Kanjeng Pangeran (KP) Norman Hadinegoro menyebut ada cacing kepanasan lantaran ada pihak yang tidak ingin tanahnya di caplok.
“Ada cacing kepanasan jadi gelisah dengan program bagi-bagi sertifikat tanah Jokowi ini. Karena dulu ada yang doyan caplok tanah orang,” cetus Norman.
Norman sangat bersyukur dengan keberpihakan Jokowi kepada wong cilik sangat terasa. Kendati demikian, dia berharap Jokowi dan pendukungnya tidak terpengaruh dengan nyinyiran kubu sebelah sebab itu bagian dari strategi mereka.
“Alhamdulillah Pak Jokowi keberpihakan nya kepada wong cilik sangat luar biasa. Yang kita lawan ini kampret, kita ngomong benar aja tetap gak dianggap dan dibilang salah. Itu strategi mereka, menghalalkan berbagai macam cara,” pungkasnya.